Menyingkap Kekuningan Nasi Kuning

Potret kelihaian pedagang nasi kuning, menjual sebungkus nasi kuning yang berwarna kuning. (4/9), Minggu pagi seperti biasa. Saya sudah berjalan ditengah pasar. Berbeda dari sebelum-sebelumnya, kali ini pasar ikan yang menjadi pilihan. Amis dan becek. Kesan umum yang akan didapat di pasar ikan. Walau bau amis tersebut berlalu lalang disekitaran bulu hidung. Tapi suguhan tepi pantai yang tersaji, sudah cukup untuk memanjakan mata. Terlepas semua itu. Perut mulai berdentang minta asupan. Saya kemudian berjalan menyusuri lebih dalam pasar, barangkali ada restauran yang bisa disinggahi. Namun, saya justru mendapati etalase dengan penuh lauk-pauk terpampang. NASI KUNING? Mendekati TKP. Masih ada seorang ibu dan anak berseragam SD, berdiri menunggu. Saya tahu bencana apa yang akan terjadi, jika saya berani menyalip. Maka dari itu mengantri adalah jalan satu-satunya. "Pakai sambal nggak?" Tanya pedagang nasi kuning ke ibu-ibu tersebut. "Nggak pak!" Jawab sang...